Saturday, October 17, 2015

Tanda Diet terlalu keras dan tidak sehat

Siapapun yang ingin punya tubuh yang sehat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat. Yaitu diantaranya melakukan diet dengan hanya mengkonsumsi makanan sehat serta menjaga berat badan. Jangan sampai diet yang dilakukan justru terlalu terlalu keras atau berlebihan. Bukannya tambah sehat, malahan sebaliknya diet yang terlalu keras akan mengakibatkan kesehatan fisik dan mental makin buruk.

Jika Anda sedang menjalankan diet menjaga berat badan, kenali lebih dulu tanda-tanda diet yang terlalu ketat agar diet Anda tetap sesuai aturan. Berikut tanda-tanda diet yang terlalu keras seperti dikemukakan oleh pakar diet Cynthia Sass.

1. Terobsesi dengan skala

Untuk mengontrol penurunan berat badan saat diet, maka kegiatan menimbang berat badan perlu dilakukan secara rutin. Saat diet perubahan berat badan, naik ataupun turun, adalah sesuatu yang normal. Perubahan berat badan boleh jadi sangat fluktuatif dari hari ke hari. Kita tidak boleh stress manakala berat badan yang sudah turun tiba-tiba naik lagi walau tidak signifikan. Perubahan berat badan mesti dilihat dari sudut pandang yang wajar saja. Intinya tidak boleh terobsesi dengan angka dan skala.
Naik-turunnya berat badan terjadi karena pada saat ditimbang bukan hanya massa otot dan lemak saja yang dihitung, tapi juga cairan, makanan dalam sistem pencernaan yang belum dicerna dan diserap, kotoran yang belum dibuang, serta glikogen atau bentuk penyimpanan karbohidrat dalam hati, demikian kata Cynthia Sass.

2. Tidak ingin orang lain tau tentang diet-nya

Ketika kita sedang menjalankan diet sehat, rasanya kita tidak perlu memberitahukan apa yang sedang kita lakukan pada setiap orang. Namun jika sudah dihinggapi perasaan takut dianggap menjalankan diet terlalu ketat, maka sebaiknya Anda waspada. Jangan-jangan memang diet Anda berlebihan.
Masih menurut Cynthia Sass, diet yang terlalu keras dapat mengakibatkan kondisi tubuh tidak sehat, seperti stress, mudah tersinggung, susah tidur, kelelahan, turunnya system kekebalan tubuh dan rasa lapar terus-menerus.

3. Percaya dirinya tergantung dari berat badan

Bagi para pelaku diet, sudah menjadi rahasia umum bahwa percaya diri mereka naik manakala berat badannya turun. Dan sebaliknya percaya diri mereka turun manakala berat badannya naik.
Sebaiknya percaya diri tidak perlu dikaitkan dengan naik-turunnya berat badan. Karena program penurunan berat badan merupakan proses yang memerlukan waktu dan konsistensi. Jadi jika muncul perasaan tertekan dan marah pada diri sendiri saat berat badan naik karena pengaruh fluktuasi, maka ini juga termasuk tanda-tanda diet yang terlalu ketat. Segera benahi cara diet yang demikian.

4. Menghabiskan energi hanya untuk memikirkan diet dan makanan

Mengontrol berat badan tentu saja baik, namun jangan sampai terus-menerus memikirkan menu makanan yang mesti dikonsumsi agar berat badan tidak bertambah. Jika kegiatan “memikirkan diet dan makanan” itu sudah menyita energy terlalu banyak bahkan mengganggu aktifitas, maka itu juga tanda diet yang dilakukan terlalu keras.

5. Menjaga jarak dengan teman dan keluarga

Program diet untuk menurunkan berat badan adalah kegiatan yang sifatnya sangat personal. Jarang sekali ada diet yang sifatnya “berjamaah”. Karena itu saat kita melakukan program diet, lingkungan teman-teman dan keluarga seringkali tidak sejalan dengan kemauan kita.
Kondisi yang berbeda antara apa yang sedang kita lakukan dan apa yang teman dan keluarga lakukan, tak perlu menimbulkan jarak antara kita dengan mereka.
Daripada menjauhi teman dan keluarga lebih baik mencoba untuk menularkan sisi positif gaya hidup sehat yang sedang kita lakukan pada mereka. Misalnya saat pergi ke rumah makan kita memilih makanan yang lebih sehat yang bisa menginspirasi mereka secara tidak langsung. Alih-alih sendirian, bukankah pola hidup sehat lebih nyaman dilakukan jika kita berada ditengah-tengah teman dan keluarga ?

No comments:

Post a Comment